Seperti yang kita ketahui, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan. Dalam penelitian baru yang menyatukan lebih dari 100 studi dari seluruh dunia, ditemukan bagaimana kedua hal tersebut juga memiliki efek positif pada kinerja akademis murid, terutama dalam matematika dan sains
Peneliti dari Universitas Sydney dan Universitas Katolik Australia juga menyimpulkan, “partisipasi olahraga selama jam sekolah adalah yang paling membawa manfaat bagi kinerja akademis murid”.
Tim peneliti melakukan studi sistematis dan meta-analisis data dari 115 studi lain yang melibatkan lebih dari satu juta murid, untuk menilai hubungan antara kegiatan olahraga dengan kinerja akademis anak usia sembilan hingga 18 tahun. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise Science (Owen et al., 2022).
Para peneliti melaporkan bahwa olahraga dengan intensitas “cukup” adalah yang paling banyak membawa manfaat bagi kinerja akademis murid. “Anak-anak yang berolahraga selama 1-2 jam per minggu memiliki capaian akademis yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berolahraga sama sekali atau berolahraga lebih dari 3 jam per minggu,” tulis mereka.
Peneliti utama, Dr. Katherine Owen mengomentari temuan studi tersebut: “Berbagai penelitian telah banyak menunjukkan keterlibatan anak-anak dalam permainan fisik/olahraga dapat membawa manfaat bagi kemampuan melakukan aktivitas fisik secara umum oleh karena keterampilan kompleks yang diperlukan untuk melakukannya, namun hingga saat ini belum ada yang menggabungkan bukti keterkaitan olahraga dengan kinerja akademis."
Dalam diskusi terkait manfaat melakukan kegiatan olahraga selama jam sekolah, para peneliti menyatakan bagaimana olahraga di sekolah sebaiknya dilakukan sesaat sebelum memulai pelajaran, agar membawa manfaat langsung pada meningkatnya tingkat perhatian murid serta waktu pengerjaan tugas yang lebih efektif.
“Kami juga tertarik melihat adanya peningkatan tajam dalam mata pelajaran matematika dan sains,” tambah Owen. “Hal ini konsisten dengan penelitian terkait aktivitas fisik yang pernah dilakukan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa keterampilan yang dipelajari dalam olahraga misalnya pemecahan masalah dapat membawa manfaat yang bisa diterapkan di mata pelajaran matematika dan sains. Di sisi lain, yang kemungkinan juga dikarenakan perbedaan gender, anak laki-laki yang cenderung lebih sering berpartisipasi dalam olahraga memang kerap mencapai nilai yang lebih tinggi dalam matematika dan sains."
Para peneliti mengakui beberapa keterbatasan dalam penelitian mereka dan mengatakan bahwa seluru hasilnya perlu ditafsirkan dengan hati-hati. “Sebagaimana sebagian besar studi kecil lainnya, kami menemukan beberapa bukti bahwa olahraga dapat secara positif memengaruhi kinerja akademis pada anak-anak dan remaja,” simpul mereka.
"Tampak bagaimana melakukan kegiatan olahraga dalam lingkungan sekolah dengan dosis yang moderat dapat meningkatkan kinerja akademis murid, terutama dalam matematika dan sains.” Para peneliti berpendapat bahwa untuk memastikan pernyataan ini, sesungguhnya diperlukan lebih banyak lagi studi lanjutan. “Jika studi akademis memang diharapkan dapat menjadi basis bagi pengambilan kebijakan, penelitian lebih dalam tentu diperlukan untuk mencari tahu pengaruh intensitas serta karakteristik olahraga yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja akademis murid."
Referensi
Owen, K. B., Foley, B. C., Wilhite, K., Booker, B., Lonsdale, C., & Reece, L. J. (2022). Sport Participation and Academic Performance in Children and Adolescents: A Systematic Review and Meta-analysis. Medicine & Science in Sports & Exercise. 54(2), 299-306. https://doi.org/10.1249/mss.0000000000002786